Menguatkan profil pelajar pancasila melalui pemahaman nilai kearifan lokal dengan Mengunjungi Tempat Bersejarah di Kota Medan ”


Medan, 16 November 2022  Kotaku Beragam Sukunya dan Beragam Budayanya inilah yang disampaikan kepada Peserta didik diawal sosialisasi kegiatan penguatan projek profil pelajar Pancasila. 

Dewasa ini, anak-anak lebih banyak menyukai situs situs sejarah luar negeri, atau situs sejarah atau bahkan tempat bersejarah di luar daerah nya sendiri. Sebagai upaya meningkatkan kesadaran anak-anak akan mencintai budaya dan tempat bersejarah di daerah sendiri, serta sebagai proses sejarah budaya. Selain itu juga megetahui tentang sejarah dari terbentuknya daerah dan mengenalkan kembali akar budayanya dari derah tersebut, maka kepala Sekolah SMP Swasta An-Nizam Bapak Robin Ginting, M.Pd.,  beserta Tim Projek yang di ketuai oleh Bapak Rispandi Adha, S.Pd.,  melakukan diskusi untuk membahas mengenai kegiatan "Kunjungan Belajar" dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang dipilih untuk menanamkan nilai- nilai kearifan lokal pada anak-anak dan juga untuk melestarikan kembali tempat bersejarah sebagai sumber sejarah dan sekaligus sebagai identitas budaya.  

Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan tempat-tempat bersejarah sebagai situs sejarah daerah masing-masing. Tempat bersejarah ini berpengaruh pada pembentukan karakter dan sikap serta pola hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal ini tergambar dari banyaknya sumber sejarah berupa tempat bersejarah, yang tersebar di Kota Medan sebagai kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Sekolah sebagai agen sosialisasi merupakan lingkungan belajar untuk anak. Oleh karenanya,   pengenalan      tempat   bersejarah pada kegiatan projek yang dilakukan melalui lingkungan sekolah akan terasa lebih bermakna. Kearifan lokal yang mulai lambat laun terlupakan, bisa dikenalkan kembali pada anak-anak melalui kunjungan ke tempat bersejarah di kota Medan, dimana kali ini siswa/i SMP Swasta An-Nizam Melakukan kunjungan ke Masjid Raya Al-Mashun, Istana Maimun dan Museum Arca. 

Masjid Raya Al-Mashun Medan

 Masjiid Raya Al-Mashun Medan merupakan salah satu peninggalan tempat bersejarah di kota Medan. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap pada bagian selatan, timur, utara, dan barat. Masjid Raya Medan ini merupakan saksi sejarah peradaban Melayu Deli, yang memiliki keterkaitan erat dengan Kesultanan Deli. 



 

 


Masjid Raya Al-Mashun menjadi tempat pertama yang dikunjungi SMP Swasta An Nizam dalam kegiatan "Kunjungan Belajar". Siswa/i SMP Swasta An Nizam mengamati hal apa saja yang terdapat dalam Masjid Raya Al-Mashun Medan serta sejarah dari masjid tersebut. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa/i SMP Swasta An Nizam mengenai tempat-tempat bersejarah ummat Islam yang terdapat di kota Medan.

ISTANA MAIMUN MEDAN

Istana Maimun merupakan istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon Kota Medan, Sumatra Utara.. Istana ini terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Aur, Medan Maimun.

Istana Maimun didesain oleh arsitek Captt. Theodoor van Erp, seorang tentara Kerajaan Belanda yang dibangun atas perintahSultan Deli, Sultann Ma'moen Al Rasyid.  Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan. Bangunan istana ini menghadap ke Timur dan pada sisi depan terdapat bangunan Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.

 Istana Maimun merupakan tempat kedua yang dikunjungi oleh SMP Swasta An Nizam. Siswa/i SMP Swasta AN Nizam mendengarkan arahan serta sejarah mengenai Istana Maimun serta sultan-sultan yang ada pada sejarah. Bangunan Istana Maimun mengandung nilai-nilai kebudayaan Melayu yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan serta ingatan mengenai sejarah darii Istana Maimun.



MUSEUM NEGERI SUMATERA UTARA (ARCA)

Museum Sumatra Utara atau yang lebih dikenal warga Sumut Museum Negeri Provinsi Sumatra Utara (disingkat Museum Negeri Provsu) ini terletak di Jln. H.M. Jhoni No. 51 Medan. Merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang berbagai peninggalan sejarah budaya bangsa, hasil seni dan kerajinan dari berbagai suku di Sumatera Utara. Museum ini dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef. Museum ini merupakan salah satu museum terbaik di Indonesia.

 


 


Museum Negeri Sumatera Utara atau yang disebut dengan museum Arca, merupakan tempat bersejarah ketiga yang dikunjungi. Adapun, di museum ini siswa/i SMP Swasta An Nizam mengamati dan belajar mengenai peninggalan-peninggalan bersejarah di kota Medan yang terdapat dalam museum tersebut.


Adapun dari kegiatan "Kunjungan Belajar" ini, siswa/i mampu untuk mengetahui serta mengamati tempat-tempat bersejarah yang ada di kota Medan dan menyusun laporan mengenai hal tersebut dalam sebuah laporan observasi yang telah disediakan. Hal ini bertujuan untuk menguatkan profil pelajar pancasila melalui pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang harus ditumbuhkan dalam diri siswa/i SMP Swasta An Nizam.

5 komentar:

  1. Luar biasa Annizam
    Semoga semakin sukses

    BalasHapus
  2. Jaya terus SMP Annizam

    BalasHapus
  3. Terimakasih pak atas kunjungan belajarnya,

    BalasHapus
  4. Kegiatan belajar mengajar di Annizam sangat bagus, semoga siswa/i semakin pintar & sukses. Aamiin

    BalasHapus